Rabu, 17 Oktober 2012

PUISIKU CABIK DI UJUNG TELUNJUKMU

jam pasir menderas gegas. nanah di luka anakku adalah serdadu lara yang kukuh tembak cerlang mata bintang timur. senyum pun 'lah lama lesap. namun, deret gigi putihmu begitu betah menempeli layar televisi

tak mampu kubujuk barang sesungging lengkung bibir. anakku 'lah tertikam janji. jejakkan luka yang nanah tak berobat. sedang hari ke hari telunjukmu makin belati

2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar