Minggu, 15 Juli 2012

DI SEPANJANG WAKTU

pernah kita coba menuang anggur sukacita ke kolam waktu
sambil kujalin rambut panjangmu seiring denting gemercik jatuh
namun udara pagilah yang mabuk tak tertahan
terhuyung kiri kanan, oleng menyambar tiang mimpi
maka, airmata bukan lagi hal langka

pernah kita berleha sejenak di hamparan rumput waktu
sambil kaulukis sayap kupu-kupu dengan sapuan rindu
namun taklah hadir begitu saja sebentuk keindahan
tanpa aba-aba, bintik debu tumbuh liar di lukisanmu
maka, istirah senja akan tetap langka

ohai, sayang
niscaya yang datang menjatuhkan rintik
bukanlah sejuk hujan, tapi api dari dusta
pada setiap cerita kudus rekayasa kita

Bengkulu, 5 Juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar