Kamis, 09 Agustus 2012

MENGINGATMU

MENGINGATMU
: Rendra

sepulang dari salon, kupungut ingatan tercecer tentangmu
ohai, burung merak ...

kau benar adanya, aku sedang
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta*
masih saja nyaman hidup di samping
seorang perempuan dengan badai di perut*
lalu sibuk membunuh detak jam
dengan bercangkir kopi hutangan, menghirup dalam-dalam
tiap kehampaan

kau benar adanya, aku telah melupa
apa yang terpegang hari ini bisa luput esok pagi*
maka kuhabiskan sukacita dalam sekali tegukan kilat

pantatku karatan aku seret dari warung ke warung*
di tiap persinggahan selalu kutitip wangi sajak cinta
dengan aksara mawar yang kadang kusendiri tiada mengerti
hahaha ... kau tentu tertawa

ohai, burung merak ...

kau benar adanya, aku dan negeri ini tiada beda
sama-sama bergeming oleh neraka zaman:
malam rebah dalam udara yang kotor*
di manakah harapan akan dikaitkan*
bila tipu daya telah menjadi seni kehidupan?*

aku masih sadar, sesadar-sadarnya sadar
tiap pulang dari salon, kusembunyikan wajah di retak cermin
agar kau tak memberi stempel di keningku: penyair salon!
aku masih bermalu meski tak beruang, maka kucukupkan
bersajak di kamar mandi dalam aroma sabun yang klasik

tidak akan pernah di depanmu
tidak akan pernah ...

Agustus 2012

*) beberapa larik yang diambil dari sajak karya Rendra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar