Rabu, 17 Oktober 2012

MENANTI TUMPAH

Sayangnya aku lupa tarian itu
Bisa jadi tanpa busana, dengan telanjang
polos. Lalu mengitari tumpukan puisi kering.
Bisa jadi bersorak lantang jejingkrak
hubahuba habehabe
: agar langit menumpah cinta.

Sajak mana yang mangkus memanggil cinta
ohai, pujangga, tahukah?
Lantangkanlah sambil tengadah,
bisa jadi sajakmu pengganti doa
dan langit dengan girang menumpah cinta.
Bisa jadi Allah iba melihat kita
yang tiap hari menulis puisi kering, sajak kerontang
di tanah yang 'lah lelah menanti cinta tumpah
serupa bayi merindu tetek ibunya.

2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar