ABU-ABU
bibir bergincumu menebar tawa rancu
bahagia dan duka serupa menyatu tanpa nada
malam sumbang angin patah-patah
aku terpaku membayang kanak-kanakmu
bergaun dan main bola atau perang-perangan
sambil mendekap boneka?
lelakon serba ragu terbawa angin sumbang di malam patah-patah
jika sorga tak menerima lalu neraka menolak pula,
hendak kemana labuh jiwa?
duh!
malamku malammu tak terang berpurnama
malammu malamku tak kelam sempurna
kita terperangkap di kotak waktu
tergugu meski mengumbar tawa rancu
Bengkulu, 12 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar