LABIRIN
: Widya Arthenia
bli, labirin ini terasa begitu memusingkan
sajakku sesat terbentur-bentur
'kau berdiri serupa rambu bisu
padahal kuingin sesat bersamamu
5 Juni 2012
*) didedikasikan untuk mengingat hari kelahiran penyair Bali Widya Arthenia
: Widya Arthenia
bli, labirin ini terasa begitu memusingkan
sajakku sesat terbentur-bentur
'kau berdiri serupa rambu bisu
padahal kuingin sesat bersamamu
5 Juni 2012
*) didedikasikan untuk mengingat hari kelahiran penyair Bali Widya Arthenia
tersangkut di cabang sengkarut
kaupuisikan waktu bagiku
mengenang perjalanan yang tak singkat
belum pula panjang
kususuri semak kata
mencari pelukmu
#2
Puisiku Berlabuh
samudra menyajikan hidangan badai di tiap
pelayaran
sedang bidukku tiris, puan
terombang-ambing mencari suar
arah dermaga tertutup kabut tebal:
seharusnya puisiku berlabuh
di ujung jemarimu
Bengkulu, 5 Juni 2012
*)
didedikasikan untuk mengingat hari kelahiran penyair Yogyakarta Eska Wahyuni
SENJA DI BATANGHARI
: Dimas Arika Mihardja dan Yessika Susastra
sunset terlihat begitu indah saat senja di tanggo rajo
pedagang asongan serupa pinutur nan menghibur
dan kusapa sepasang kekasih: hendak ke mana?
"menghampir tiang seribu," gegas mereka
membalas sapa
nun, entah pipit entah gereja berbaris di pelangi segaris ...
batanghari tak lelah menampung ruah sampah
deras arusnya sajak perjalanan, tempat luka berdenyut
dan racun hanyut sampai ujung tanjung jabung
berubah wujud merupa aksara nan sujud
senja di tanggo rajo, kunang-kunang memendam malu
kilau sepasang kekasih menerang remang
batanghari bersaksi: hulu ditentang, hanyut jua ke hilir
bersama sajak-sajak rindu
Bengkulu, 5 Juni 2012
*) didedikasikan untuk kawin perak DAM & Yess (sepasang kekasih puisi dari Jambi)
: Dimas Arika Mihardja dan Yessika Susastra
sunset terlihat begitu indah saat senja di tanggo rajo
pedagang asongan serupa pinutur nan menghibur
dan kusapa sepasang kekasih: hendak ke mana?
"menghampir tiang seribu," gegas mereka
membalas sapa
nun, entah pipit entah gereja berbaris di pelangi segaris ...
batanghari tak lelah menampung ruah sampah
deras arusnya sajak perjalanan, tempat luka berdenyut
dan racun hanyut sampai ujung tanjung jabung
berubah wujud merupa aksara nan sujud
senja di tanggo rajo, kunang-kunang memendam malu
kilau sepasang kekasih menerang remang
batanghari bersaksi: hulu ditentang, hanyut jua ke hilir
bersama sajak-sajak rindu
Bengkulu, 5 Juni 2012
*) didedikasikan untuk kawin perak DAM & Yess (sepasang kekasih puisi dari Jambi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar