AKU MENCINTAIMU, YA, KAMU!
Sebuah Opini Singkat
AKU MENCINTAIMU, YA, KAMU!
KATA nenek saya, dunia ini
akan lebih asyik bila setiap orang punya warnanya masing-masing. saya
mengamini kata nenek ini, makanya saat masih abg dulu saya sering
memaksakan kesepakatan pada otak gadis-gadis untuk menerima apa adanya
saya. begitu para gadis itu menerima saya apa adanya, mereka tak lama
akan meninggalkan saya. tapi tak apa, itu lebih
memuaskan daripada mereka saya tipu dengan menjadi orang lain yang
sosoknya mungkin dianggap lebih sempurna.
BEGINI, saya selalu
mengapresiasi penggiat seni yang merefleksikan rasa dan atau jiwanya
melalui karya. baik sebagai penyampai karya orang lain maupun sebagai
penghasil karya baru. pada suatu ketika (dan beberapa ketika lainnya),
saya mendengarkan seorang penyanyi dengan suara merdu melagukan lagunya
masbro ebiet g. ade. lagu dan syairnya begitu sampai dan ternikmati
dengan baik. sayangnya, penyanyi nyaris adalah copy paste ebiet. indah
memang dan seakan ebiet hadir di tempat itu. tapi, saya belum dapat
menghargai si penyanyi sebagai dirinya. ya, itu tadi. karena dia tampil
bukan sebagai dia melainkan sebagai peniru masbro ebiet g. ade.
TIDAK salah meniru idola se-detail mungkin karena meniru sesungguhnya
adalah naluri yang manusiawi sekali. barangkali ada kepuasan tersendiri
begitu dapat mewujudkan idola secara utuh ke dalam diri kita. silakan,
selagi tak ada larangan. semoga saja hal ini bukan karena merasa kurang
percaya dengan kemampuan dan penampilan diri sendiri sehingga berusaha
sekuat tenaga untuk menjadi yang terbaik dengan meniru habis orang lain.
menurut saya, belum tentu orang akan mencintai anda ketika bersalin
menjadi orang lain yang lebih dahulu terkenal. ketika mencontek nyaris
tanpa beda diri seseorang, bukankah kita hanya akan menghadirkan orang
tersebut, bukan kita?
MARI mengejar cinta dengan tetap menjadi
diri sendiri. seorang idola cukuplah sebagai motivator. si idola dapat
terkenal dan eksis sebagai dirinya dan saya dapat pula terkenal dan
eksis sebagai diri saya sendiri. cobalah, dan tunggu saja waktunya, akan
ada yang datang menyalami sembari berkata, "aku mencintaimu, ya, kamu!"
salam,
Rizadian
Adha
18 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar