Rindang restu amak memayung gerah hari
Inang nan bersetia dengan selaksa doa
Zikirku bertemu isaknya di sepenggalan malam
Alahai … jikalah demikian, jikalah demikian
Dera goda dan coba sesungguhnya tlah melena
Ingin dan butuh tiada terbeza, berlomba tanpa henti
Angan menggantungi gemawan kadang zigzag di tebaran bintang
Nun, amak menyulam pinta menyungai airmata
Ada pendar matari di poripori kabut
Deras langit nan serupa pasir tumpah, semoga tinggal sejarah
Harap amak terngiang bersama paras membayang:
Anaknya tak sekadar lilin lumer sebatang
Bengkulu, Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar