Kudapati malam mengusir bulan dengan salak anjing,
selimut awan dan tetes keringatmu. Lalu aroma bunga tanjung
menguar bersama irama lenguh. Kelambu itu melambaikan cinta,
malam terakhir yang sorga. Duhai
Sebelum menguning tanah esok pagi,
aku harus pergi. Naik angkutan umum yang sesak
atau menunggang kuda sembrani atau bergantungan di angin
Aku harus pergi. Menjauh dari penjaramu, barangkali
ke laut atau gunung atau ke sebuah tempat yang selalu bersalju
atau entah
Tak mungkin lagi senjaku menari samba
bersama indah dosa yang kautawarkan. Episode langit telah lama
bengkalai karena desahmu sorga dan lambaian kelambu itu muara resah
Lepas aku dengan senyum lesung pipi. Minta tujuh helai rambutmu
sebagai pelerai rindu ketika malamku nanti tiada berbulan
Bengkulu, 19 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar