SETERU ABADI
Tanpa tetabuhan
genderang, kita memulai perang.
Sejak tangis pertamaku
dan
rencana-rencana busukmu terbaca,
perseteruan kita telah dimulai begitu saja.
Tanpa aba-aba, tanpa kata-kata.
Lazimnya perang dimana saja,
ada yang berdarah-darah
ada yang kalah.
Dan selalu adalah aku.
Kita adalah seteru abadi,
setiap tebasan pedangmu adalah
sobekan di dadaku.
Setiap hunjaman belatimu adalah pasti
kekalahanku.
Aku memerangimu dan kau memerangiku adalah sama.
Perseteruan abadi yang hanya henti jika aku mati adalah saat
aku
memerangimu
aku memerangiku.
Bengkulu, 14 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar