ANGKU YUNUS
Sepasukan pagi
menyerang lutut. Angku Yunus menebas garang dengan tongkat kepala ular.
Sarung kumal membebat pinggang. Dagu menantang panas matari. Sawah
menunggu di pasar dusun. Warung kopi.
Angku Yunus dipukul
angin. Berkali-kali di tengkuk ringkih. Batuk sekali dua meningkahi
bualan usang. Sorga dan neraka diaduk dalam secangkir kental kopi. Batuk
masih.
Matari jarum jam angka satu. Bilal telah
pulang singgahi warung. Angku Yunus sedang tertawa melepas hawa
tembakau murah. Ajakan pulang ditampik dingin. Bilal geleng-geleng
kepala. Musim terbahak.
Lantas berita gempar dibawa burung. Di
selokan ujung dusun ada yang mati dengan lidah terjulur. Sisa bualan
kopi menetes dari sudut bibir. Angku Yunus tersandung lipatan sajadah.
Matari melotot.
Bengkulu, 15 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar