SETIAKU SUNYI
Bukan hanya sehari
kutulis wajahmu
dengan rinai sore yang meninggalkan jejak lubang
kecil serupa bekas jerawat
sekilasmu hanya sepi. aksara sesat di
pekat tanpa rambu
lalu hujan menegaskan keterpakuan sekujurku.
gairah dan gelisah berlomba,
melindas sudut bibir.
Setiaku
sunyi
Bukan hanya sehari kutulis wajahmu
dengan desau
kemarau yang mengeringkan tinta di telaga sepi kasih
sekilasmu hanya
sepi. aksara mencari rona di pias semesta
lalu terik menegaskan
kitab sengkarutku. gairah dan gelisah berpacu,
menghantam dinding
kalbu.
Kutulis samudra di wajahmu, kekasih
Bengkulu,
29 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar