Selasa, 29 Mei 2012

ANGKU YUNUS

Sepasukan pagi menyerang lutut. Angku Yunus menebas garang dengan tongkat kepala ular. Sarung kumal membebat pinggang. Dagu menantang panas matari. Sawah menunggu di pasar dusun. Warung kopi.

Angku Yunus dipukul angin. Berkali-kali di tengkuk ringkih. Batuk sekali dua meningkahi bualan usang. Sorga dan neraka diaduk dalam secangkir kental kopi. Batuk masih.
Matari jarum jam angka satu. Bilal telah pulang singgahi warung. Angku Yunus sedang tertawa melepas hawa tembakau murah. Ajakan pulang ditampik dingin. Bilal geleng-geleng kepala. Musim terbahak.

Lantas berita gempar dibawa burung. Di selokan ujung dusun ada yang mati dengan lidah terjulur. Sisa bualan kopi menetes dari sudut bibir. Angku Yunus tersandung lipatan sajadah. Matari melotot.


Bengkulu, 15 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar