Selasa, 29 Mei 2012

SETERU ABADI

Tanpa tetabuhan genderang, kita memulai perang.
Sejak tangis pertamaku
dan rencana-rencana busukmu terbaca,
perseteruan kita telah dimulai begitu saja.
Tanpa aba-aba, tanpa kata-kata.

Lazimnya perang dimana saja,
ada yang berdarah-darah
ada yang kalah.
Dan selalu adalah aku.

Kita adalah seteru abadi,
setiap tebasan pedangmu adalah sobekan di dadaku.
Setiap hunjaman belatimu adalah pasti kekalahanku.
Aku memerangimu dan kau memerangiku adalah sama.

Perseteruan abadi yang hanya henti jika aku mati adalah saat
aku memerangimu
aku memerangiku.


Bengkulu, 14 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar