Selasa, 29 Mei 2012

TENTANG CAHAYA ITU

Aku tak ingin, sungguh sebenar tak ingin
meninggalkanmu bersendiri di bilik gigil
menggapai cahaya yang berpijar benderang
di sebalik jendela berkaca tipis
Aku sebenar ingin, sungguh
mengajakmu serta dalam lawatan panjang ini
menyeret langkah ke arah terang yang sama
di luar sana, meski bekal tak pada
Namun ini riwayat tak sebatas inginku atau tidak
buku-buku menuntun serupa rambu samar
terhalang kabut ambigu atau segumpal lemak dalam tengkorak
aku masih ragu menyertakanmu
Cahaya itu begitu pendar, benarkah itu tuju?
atau sekadar suar agar kesesatan tak mendera
atau suluh pelawat terdahulu yang tertancap sembarang
atau seberkas entah?

Bengkulu, 19 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar