Sabtu, 02 Juni 2012

BILIK REMUK

tak ada rumah dalam istirah senjaku. tiap halaman menyerak bara
sebelum salam. maka kubangun sebuah bilik sederhana. kaca bening
sebagai kanvas napas. bertiang enam kurus-kurus. lalu kuberdiam
bersama seonggok puntung selama peminuman bergelas candu hitam.
cinta, caci maki, rindu, racun ludah, ruah menghentak dinding.
fakirlah alamat malam.

jika saja badai hampir, hanya tiang yang 'kan tersisa. sedang aku
hanya sanggup meratap di sudut berlumut.

Bengkulu, 1 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar