Rabu, 06 Juni 2012

DENDAM TAK SUDAH

sajak terlalu sulit bicara padamu
hingga bersama telunjuk kupanggang sepotong ikan busuk
yang aromanya barangkali dapat memancing rindumu
di sela redupnya cahya di sebalik dada

teratai dan anggrek pensil membisu
meski adalah saksi saat kucari jalan cinta
yang rambu-rambunya mungkin kausuruk di kantong kemeja
di sela lepasnya tawa seakan tak terjadi apa-apa

lalu kutuba udara dengan lantang sila-sila ...

nada terlalu sulit 'nembus telingamu
hingga bersama remang senja kuceritakan makna kehilangan
saat daun luruh satu-satu mencipta riak telaga
: aku menjadi asap di sela paru-parumu

Bengkulu, 3 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar