Rabu, 20 Juni 2012

HIJRAH

Kudapati malam mengusir bulan dengan salak anjing,
selimut awan dan tetes keringatmu. Lalu aroma bunga tanjung
menguar bersama irama lenguh. Kelambu itu melambaikan cinta,
malam terakhir yang sorga. Duhai


Sebelum menguning tanah esok pagi,
aku harus pergi. Naik angkutan umum yang sesak 

atau menunggang kuda sembrani atau bergantungan di angin
Aku harus pergi. Menjauh dari penjaramu, barangkali
ke laut atau gunung atau ke sebuah tempat yang selalu bersalju
atau entah


Tak mungkin lagi senjaku menari samba
bersama indah dosa yang kautawarkan. Episode langit telah lama
bengkalai karena desahmu sorga dan lambaian kelambu itu muara resah

Lepas aku dengan senyum lesung pipi. Minta tujuh helai rambutmu
sebagai pelerai rindu ketika malamku nanti tiada berbulan


Bengkulu, 19 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar