SEPI INI
setambun bara mendidihkan langit
hingga yang bersisa hanya gelegak
sedangkan hatiku, leleh tanpa gemuruh
tak sempat mengadu pada sajadah air mata
pula laut tak lagi menerima gaduh
alun ombak dengan pasti menujumu saja,
penuh cinta
jeritan unggas laut dibawa sepoi angin
diam-diam seakan mencibiri
kesendirianku
aku tak lagi hendak mencintai langit, laut dan angin
mereka dewa-dewi yang merupa musuh
membiarkan tamanku tak tersiram hingga layu serumpun kembang
menggugah kenangan yang sempat mampu kulupakan
hanya ‘tuk sekadar menyiksaku dalam dahaga
berkepanjangan
dalam sangkar tandus sahara
kutamatkan perjalanan duka
masa lalu terhampar sebagai jejak ziarah
bau tanah dan darah kukemas sebagai hadiah senja
Bengkulu, 14 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar