Selasa, 05 Juni 2012

TERPERANGKAP

Hujan menyampaikan pesan dari langit
lewat tiap butirnya
sampai padaku jadi gigil

Aku menyebut nama-Mu
 
kusebut pula namanya
menjadi-jadi dalam gigil yang beda

Hujan menyamarkan parau teriakku
 

Teriak yang itu-itu saja 
tentang ketakpuasan rencana terbuyar
pabila-pabila, entah kenapa semakin akrab saja

Musim penghujan berbulan ke depan
 
akan ada berjuta pesan menghunjam
lewat butir-butir yang sama
dengan gigil-gigil yang beda

Kusebut nama-Mu
 
Kusebut pula namanya


Bengkulu, 11 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar